Cara Mempengaruhi Pikiran Pembeli – Agar Bertindak Seperti yang Anda Inginkan

Penting sekali Anda memiliki wawasan sehubungan dengan cara kerja pikiran seseorang. 

Bila Anda menguasainya, maka anda bisa menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dan menjalin kualitas relasi dengan menyenangkan.

Manusia adalah Mahluk Emosional

Walaupun manusia dibekali dengan logika tetapi sebagian besar keputusan yang dipilihnya berdasarkan pertimbangan subjektif.

Yaitu hasil dari menduga-duga, berdasarkan perasaan atau selera pribadi

Tidak jarang Anda menjumpai seseorang membeli bukan karena nilai produk, tetapi justru karena faktor emosi, rasa senang , rasa tertantang, merasa berharga, dll.

Agar mereka bertindak seperti kemauan Anda, bangkitkan emosinya, dengan berikan keuntungan dan manfaatnya bila melakukan saran Anda

Manusia pada umumnya tidak peduli dengan keinginan Anda,

mereka akan berbuat berdasarkan manfaat yang bisa mereka peroleh

Jadi jangan terlalu fokus dengan apa yang Anda miliki, sebelum Anda memfokuskan pikiran Anda pada mereka dan untuk keuntungan mereka.

Sudah menjadi sifat manusia adalah memiliki pamrih dan kecenderungan utk melakukan hal sesuai kepentingan mereka.

Anda tidak dapat menyangkalnya, walaupun sebagian dari Anda merasa kecewa dengan sifat ini. 

Daripada Anda melawannya lebih baik Anda bersahabat dengan sifat manusia ini untuk kepentingan kedua belah pihak bukan salah satu pihak saja.

Kesimpulannya

Seseorang akan melakukan/tidak melakukan sesuatu berdasarkan perhitungan untung rugi. Entah itu dalam bentuk materi, non materi, sosial, bisnis, religi, dll.

Jika menginginkan orang lain bertindak seperti yang Anda mau maka pikirkan 3 hal yang harus Anda penuhi utk mereka, yaitu :

1. Apa untungnya saya mengeluarkan uang dan membeli jasa/produk Anda?

2. Manakah yang lebih besar, nilai uang saya atau manfaat produk yang akan diterima?

3. Adakah alternatif lain yang bisa memberikan manfaat ekstra bagi nilai uang saya? 

Garansi atau penawaran dari perusahaan lain yang lebih baik, seperti : pengurangan biaya, pembayaran angsuran, bonus, pelayanan purna jual, dll

Mengapa Demikian?

  • Karena Pembeli memiliki sifat mementingkan diri sendiri dan memiliki pamrih
  • Calon pembeli memiliki kekuatiran : takut salah membeli, takut kemahalan, takut ditipu, atau ingin dapat lebih banyak sebisa mungkin.

Karena semua manusia egois dan emosional maka :

  • Jika saya di pihaknya, apa yang menarik dari produk tersebut ?
  • Apakah uang yang saya keluarkan memberi manfaat balik lebih besar daripada produknya?
  • Apakah tidak ada alternatif lain ?
  • Apakah saya bisa percaya dengan penjual & kata-katanya?

Pembeli

Membeli semurah mungkin, bahkan klo bisa gratis dan bayar selambat mungkin.

Penjual

Jual sebanyak mungkin, bayar lunas, untung yang sebesar mungkin dan order yang kontinyu.

Seringkali berprasangka macam-macam terhadap penolakan hingga menyiapkan jurus janji manis tentang produknya yang nomor satu.

Kadangkala alasan emosional tidak cukup untuk menyebutkan berbagai macam keunggulan produk yang Anda tawarkan, 

tambahkan dengan manfaat dari produk Anda dengan berbagai keunggulannya.

Satu Hal yang perlu diingat Persepsi dapat mengalahkan realita jika dikemas baik

Jika produk yang dipersepsi memiliki keunggulan secara teknis, tetapi tidak disampaikan secara persuasif sehingga tidak dipercaya unggul, maka produk Anda tidak bisa dijual dengan sukses.

Contoh Ajukan Pertanyaan Kepada Anda Sendiri :

Mengapa Anda membeli baju dan jam tangan yang Anda Pakai sekarang? Apa alasannya?

Apakah Karena :

1. Modelnya bagus
2. Merek Ternama
3. Gengsinya tinggi atau ada
4. Alasan lainnya

Apapun alasannya, tetap saja anda akan mengemukakan alasan emosional bukan alasan teknis dari produk yang mereka beli, yaitu

1. Agar tampak PD
2. Tampak gagah
3. Tampak keren
4. Tampak sukses, dll

Bukan Alasan teknis seperti :

Bahan dibuat dari metal yang tahan panas, dibuat dengan mesin canggih, memiliki roda gigi yang kuat dan permanen, atau alasan teknis lainnya.

Memang tidak mudah mendapatkan jawaban dari konsumen , karena itu penting sekali Anda menggalinya dengan beragam pertanyaan dan Anda membantunya dengan mengemukakan alasan yang sesungguhnya , karena seringkali konsumen akan sedikit malu untuk benar-benar menyampaikan kepada Anda.

Kesimpulan 2

Jangan sekali-kali..

Anda punya mental pengemis dan memelas karena pembeli tidak peduli dengan penawaran Anda.

Anda datang dengan sikap percaya diri, sebagai seller/konsultan yang solutif dan meyakini datang sebagai problem solving, menjadi pemberi manfaat yang besar hingga menjadi mitra bisnis bagi mereka.

Semoga Bermanfaat

Keep In Touch

Menghadapi Keberatan Harga dalam Menjual

Setiap orang punya masalah dengan harga.  

Walau sejatinya,  masalah harga jarang menjadi alasan untuk membeli produk atau tidak.

Harga memang penting, tetapi hampir selalu ada sesuatu lain yang lebih penting.

#1. Tidak seorangpun Mampu

Ternyata, tidak seorang pun mampu membayar saat pertama kali ia menerima penawaran.

Berapa pun harganya, biasanya masih akan dibilang terlalu mahal. 

Seringkali, hal ini karena prospek tidak memiliki bayangan tentang harga atau ia belum menganggarkannya.

12

Kenyataannya, jumlah uang tiap orang itu memang terbatas. 

Ketika Anda mengajukan harga, prospek biasanya akan membayangkan hal lain yang bisa dia beli dengan sejumlah uang tsb.

“Ah, klo saya keluar uang segitu, saya seharusnya bisa beli ini dan itu diluaran.”

Ini disebut prinsip pengesampingan pilihan.

Setiap pilihan yg dibuat secara tidak langsung menyatakan pengesampingan sesuatu yang lain.

Untuk segala sesuatu yang Anda beli, ada hal lain yang tidak dapat dibeli. 

pngwing.com - 2022-06-15T115110.762

Ini artinya ketika Anda membeli sesuatu, Anda mengorbankan sejumlah lain pilihan.

Itulah mengapa ketika muncul penawaran harga, apapun itu orang akan secara otomatis berkata, “Saya nggak sanggup membayarnya.” 

So.. Anda harus menghabiskan banyak waktu membangun nilai produk atau jasa Anda sebelum menyebutkan harga untuk pertama kalinya.

#2. Kemauan dan Kemampuan itu Berbeda

Kemauan dan kemampuan membayar adalah dua hal yang berbeda. Tak ada seorang pun akan mau membayar berapa pun harga yang Anda minta. 

Tidak seorang pun akan mau berpisah dengan uangnya.

6

Namun, apakah seseorang mampu membayar adalah perihal lain. 

Kebanyakan orang dapat membeli produk atau jasa jika mereka sangat menginginkannya. 

Tujuan Anda adalah meningkatkan kemauan membayar dengan membangun gairah membeli.

Pastel Illustrative Give Your Choice Expression Confused Facebook Post (4) (1)

Mengulang dan menekankan manfaat yang akan dinikmati prospek dari produk atau jasa Anda, akan memenuhi tujuan ini. 

Semakin prospek menginginkan apa yang Anda jual, ia akan semakin kurang peka terhadap harga. 

Yakinkah prospek bahwa nilai produk Anda jauh lebih besar ketimbang biaya yang dikeluarkan.

pngwing.com - 2022-06-15T120215.459

Tundalah pembahasan tentang harga sebisa mungkin.

Sebaliknya, bicaralah tentang manfaat. Ketika Anda kemudian membahas harga, hal ini tidak lagi tampak terlalu tinggi.

#3. Bicara Harga tidak pada Tempatnya akan Membunuh Penjualan

Pastel-Illustrative-Give-Your-Choice-Expression-Confused-Facebook-Post-6-1

Ini adalah aturan dasar dalam penjualan. 

Jika Anda membawa masalah harga sebelum prospek memutuskan bahwa ia ingin memiliki dan menikmati produk atau jasa Anda, ia akan kehilangan minat, dan percakapan akan berakhir.

Seringkali prospek bertanya pada awal percakapan penjualan,

“Berapa harganya?”

Pada tahap ini, dia sama sekali tidak punya gambaran tentang ciri dan manfaat yang Anda tawarkan atau betapa lebih baik kehidupannya dengan memiliki apa yang Anda jual.

Jika Anda menyampaikan harga sebelum proses mengetahui hal-hal itu, ia tidak memiliki apa pun untuk memahaminya.

Dan pada akhirnya, harga akan menjadi persoalan terpenting dalam percakapan, dapat diperkirakan ia akan berkata, Itu terlalu mahal, saya ga sanggup bayar .

Alasan atas Keberatan Harga

Keberatan harga adalah cara prospek mengatakan pada Anda, bahwa Anda belum memberi cukup bukti bahwa manfaatnya melebihi harga.

Karena itu, jangan pernah memperdebatkan masalah harga.

Jangan pernah mengatakan bahwa harga Anda “baik” atau “terjangkau” atau “murah” atau lainnya.

Untitled-design-2-1

Apa pun kata prospek tentang harga Anda, sepakati saja. Kemudian lanjutkan mengatakan sesuatu seperti,

“Ibu, produk ini sudah pasti tidak murah. Namun, ada alasan mengapa harganya segini. Coba saya jelaskan mengapa kami meminta seharga ini.”

Atau begini : 

Memang.. banyak sih, orang seperti Anda memeriksa produk kami dengan teliti, membandingkannya dengan pesaing kami, hingga akhirnya memutuskan untuk membeli produk kami. 

Apakah Anda tertarik untuk mengetahuinya?”.

Berbanggalah pada Harga Anda

Jika Anda harga produk Anda tinggi, berbanggalah! 

Jika prospek berkata, “Ini benar-benar mahal!” maka katakanlah, “Iya, Pak.

Sebenarnya, kami memang pemasok yang punya harga tertinggi untuk produk ini di pasar.

pngwing.com - 2022-06-15T122522.564

Dan sekarang kami menjual lebih banyak daripada sebelumnya. 

Apakah Anda tertarik mengetahui mengapa begitu banyak orang membeli produk kami dan menggunakan layanan kami meskipun kami punya harga lebih mahal?”

Anda biasanya akan mendapatkan jawaban YA.

Bandingkan Harga Anda dengan Pesaing

Anda dapat mengurangi keberatan akan harga dengan membandingkannya dengan barang lain yang lebih mahal. 

Ketika prospek berkata, “Harganya kemahalen .” 

jawablah “Dibandingkan apa, Pak?”

pngwing.com - 2022-06-15T120710.225

Seringkali ia tidak mengerti apa yang dikatakannya. Ia tidak mengetahui sedikit pun tentang produk Anda, atau produk lain yang serupa. 

Prospek dapat berkata “ Yah, dibandingkan produk XYZ ”

Anda jawab, “Benar, produk XYZ memang serupa dengan produk kami, tapi tidak memiliki manfaat dan ciri yang kami miliki. ” 

Tunjukkan pada prospek perbandingan harga tertulis. 

Logika menghasilkan penjualan

Lalu adalah penting untuk mengetahui apa yang diperbandingkan prospek. Selalu bandingkan apel dengan apel, jeruk dengan jeruk

Artinya, Anda tidak bisa membandingkan harga mobil mercedes dengan honda. Selidiki harga pokok yang dibebankan pesaing Anda, dan alasan perbedaan harga.

Tawarkan Beberapa Pilihan

Terkadang prospek mengatakan bahwa mereka “kekurangan uang tunai”. 

Untuk menanggapinya, Anda dapat mengajukan pertanyaan, “Bagaimana jika saya tawarkan cicilan, jadi Anda bisa melunasinya dalam jangka waktu yang lebih panjang?”

pngwing.com - 2022-06-15T120710.225

Atau cobalah ini :

“Bagaimana jika kami dapat menunda pembayaran sampai masa anggaran berikutnya?”, 

“Bagaimana jika kami dapat memperpanjang pembayaran hingga lima tahun, dan bukannya tiga tahun, sehingga menurunkan pembayaran bulanan?”

Jika customer benar-benar menginginkannya, hampir dipastikan ia akan setuju.

Jika terus saja ditawar, maka katakan:

“Pak, apa bapak pernah mendapatkan sesuatu yang bagus secara gratis?” 

dan “Pak, apakah bapak pernah mendapatkan sesuatu yang murah dan ternyata bagus?” 

Jawaban normal untuk keduanya adalah tidak pernah. 

Akhirnya, tanyakan, “Pak, bukankah benar bahwa Anda selalu mendapatkan sebesar nilai yang Anda bayar?”

Semoga Bermanfaat

Keep In Touch